Riza Putranto atau sering di sapa mas Riza merupakan alumnus Fakultas Biologi UGM tahun 2004. Setelah lulus beliau bekerja dan mendapatkan beasiswa Boursier du Gouvernement Français (BGF) untuk melanjutkan pendidikan Master pada tahun 2008-2009 di Universite Montpellier 2, Montpellier Prancis . Tidak puas disitu beliau kemudian melanjutkan pendidikan Doktor pada tahun 2011-2014 dengan beasiswa dan Universitas yang sama. Saat ini beliau bekerja sebagai peniliti di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) Bogor, mengkaji tentang Fisiologi tanaman karet (pencarian aktor molekuler dalam respon tanaman karet (Hevea brasiliensis) terhadap mekanisme penyadapan dan stimulasi dengan hormon etilen) bekerja sama dengan lembaga riset dalam bidang agronomi yaitu Centre de coopération internationale en recherche agronomique pour le développement (CIRAD) yang berpusat di Montpellier, saat ini beliau menjadi koordinatornya.
Prestasi yang sangat membanggakan tersebut tidak lepas dari ketekunan dan kerja keras selama kuliah di Fakultas Biologi UGM, bagaimana tidak selama aktif menjadi mahasiswa, beliau bergabung dalam dua kelompok study, yaitu Kelompok Study Kelautan dan Matala Biogama, selain itu mas Riza juga pernah menerima penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Tingkat Fakultas sebanyak 3 kali pada tahun 2001, 2002, 2003 dan Tingkat Universitas sebanyak 2 kali pada tahun 2002 dan 2003.
Ilmu biologi yang di peroleh selama masa kuliah di Fakultas Biologi UGM memiliki keterkaitan yang kuat terhadap dunia kerja yang digeluti saat ini. “Saya memang pribadi yang menyukai biologi dan tidak masuk ke Fakultas Biologi hanya karena tidak diterima di Universitas lain. Selama kuliah saya memanfaatkan ilmu yang saya peroleh untuk membentuk minat dan kesukaan terhadap bidang-bidang spesifik dalam biologi. Sebagaimana kita ketahui, biologi merupakan cabang ilmu yang luas” hal ini lah yang menyebabkan karir akademik dan pekerjaan beliau di usia muda saat ini sudah menempati posisi strategis di instansinya.
Ditanya mengenai kunci sukses dalam dunia kerja, yang saat ini tidak hanya dibutuhkan seseorang yang pandai namun juga mereka yang cekatan serta disiplin, beliau menjawab bahwa “penilaian kemampuan mahasiswa tidak hanya didasarkan pada IQ saja. Saya mengharapkan peningkatan kapasitas mahasiswa dapat melingkupi EQ juga. Karakter mahasiswa saat ini adalah fast moving generation yang dapat diartikan mereka yang beradaptasi lebih cepat dibanding generasi sebelumnya. Adaptasi tersebut dapat membawa kepada peningkatan performa (akademik dan interaksi sosial) mereka atau malah sebaliknya jika tidak ditangani dengan baik”
beliau berpesan untuk tidak pernah takut dalam mencoba hal-hal baru, melanjutkan study ke luar negri merupakan hal yang patut untuk di usahakan karena hal tersebut dapat membuka wawasan baru. disana adalah kawah candra dimuka ilmu pengetahuan, budaya dan paradigma baru. dan saya memilih paris untuk hal ini